ANUGERAH DALAM HIDUPKU

rasanya tak pantas jika aku mengeluh karena belum dapat pekerjaan...padahal...tanpa bekerja aku dapat menikmati hidup sepenuhnya sebagai ibu rumah tangga yang baik, mengatur rumah tanggaku dengan suami, mengatur segala keperluan dan mulai dini menciptakan keteraturan dalam rumah tangga kami, setiap hari punya banyak waktu memikirkan bagaimana caranya membahagiakan suami....waktu untuk memikirkan memasak apa buat besok dan besok, termasuk punya waktu untuk bersenang2...baik di dunia nyata ataupun cm di dunia maya seperti ini. Mencari-cari ilmu pengetahuan dari internet, buka facebook, main game, bahkan jalan-jalan setiap hari jika aku mau. tanpa perlu bekerja keras, aku bisa membeli apa saja yang aku inginkan, walaupun tidak otomatis terbeli saat itu juga. namun tinggal minta pada suami, semua keinginanku InsyaAllah terpenuhi. Seperti laptop dan modem internet, meskipun cuma laptop bekas yang loading lambat dan sering hang, hehee, tapi sangat menyenangkan. Hp, baju, celana, baju, makana...

Anugerah berikutnya dalam pernikahanku adalah ketika aku positif hamil. memang perlu usaha yang cukup keras untuk ini, mungkin karena aku memang kurang sensitif atau kurang subur. Dalam harapanku...aku bisa langsung hamil di bulan pertama pernikahanku, tp aku sedikit kecewa saat aku menstruasi pd bulan Mei itu. Kemudian..aku lebih terpuruk lagi saat menjelang tanggal menstruasiku aku merasakan tanda2nya, dan beberapa hari berikutnya aku memang mensrtruasi. Aku sangat sedih, terutama karena mertuaku selalu bertanya. bukan karena mertuaku sih sebenarnya...tetapi lebih karena ketakutanku akan kemandulan seperti yang sudah terjadi dalam keluarga suamiku. Makanya ketika suamiku meminta untuk langsung punya anak, aku menurut saja. karena aku takut lama2 berKB akibatnya akan menghilangkan kesuburanku. Karena katanya memang efek obat KB pada setiap wanita berbeda2. Ada yang menambah kesuburan, ada pula yang mengurangi kesuburan. Bulan ketiga.....ketika aku telat seminggu, aku langsung testpack...

blog ini tercipta...semata-mata...hanya karena begitu besarnya rasa syukurku padaNya. Atas nikmat hidup yang kupunya sekarang, bersama suamiku tersayang. Suamiku...yaaa....statusku adalah seorang istri sejak 7 bulan yang lalu aku menikah dengannya, Ahmad Laili Ramadhan. Suamiku...sekaligus laki-laki terbaik dalam hidupku, dia memang tak sempurna, tapi dialah yang paling sempurna di hatiku di antara laki-laki yang pernah aku kenal, selain ayahku tentunya. Dia...sungguh...tak terbayang rasanya hidupku tanpanya...semua jalan hidupku kini terarah dan terkendali...terutama untuk urusan akhirat. Betapa bahagianya, setiap shalat sedapat mungkin kami melaksanakannya secara berjamaah. Memang inilah figur suami yang paling kuharapkan dalam hidupku, yaitu suami yang benar2 bisa jadi imam, bukan hanya dalam shalat tetapi juga dalam rumah tangga. Meskipun kuakui ilmu agama kami masing2 belum lah ada apa2nya, tapi bersama2 kami selalu mencoba memperbaiki diri dan menguatkan iman, serta meningkatkan ...